Profil dan Biodata Rano Karno Lengkap, Sudah Membintangi Film pada Usia 9 Tahun

KUNCI JAWABANKU - Profil dan biodata Rano Karno lengkap, sudah membintangi film pada usia 9 tahun. Berikut informasi selengkapnya.

Rano telah diajak ayahnya untuk membintangi film Lewat Tengah Malam semenjak usia 9 tahun, dan memerankan tokoh anak.

Melalui film Si Doel Anak Betawi (1972) karya dari Sjuman Djaja, namanya pun mulai dikenal yang diangkat dari sebuah cerita Aman Datoek Madjoindo.

Di Dalam film tersebut, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dengan Lily Istiarti (Jawa) bermain peran menjadi pemeran utamanys. Sejak saat itu, prestasinya juga mulai terlihat.

Baca Juga: Inilah Biografi Moh Hatta, Wakil Presiden Pertama Rebublik Indonesia

1. Profil Rano Karno

Pada tanggal 8 Februari 1988 Rano menikah dengan yang bernama Dewi Indriati dan telah mengadopsi 2 orang anak, yaitu Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi.

Sebelum itu Rano juga sempat menikah dan berakhir dengan perceraian usai 2 tahun.
Pada bidang pendidikan oleh UNICEF, Rano Karno sempat diangkat menjadi duta khusus Indonesia, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak di dalam bidang pendidikan.

Rano pun bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, sesudah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, seorang Mantan Menteri Kesehatan (alm.) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.

Melalui film Rio Anakku (1973), Rano pun mendapatkan penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974).

Selanjutnya, dalam Festival Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia memperoleh hadiah The Best Child Actor. Kemudian ia mendapat peran-peran remaja serta dewasa melalui film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979).

Baca Juga: Agama, Biodata dan Profil Ivar Jenner, Pemain Naturalisasi Indonesia yang Berdarah Jember

Rano pun belajar berakting di East West Player, Amerika Serikat, agar mendukung niatnya untuk terjun ke dunia film

Si Doel Anak Sekolahan merupakan sinetron yang paling monumental yang dijalankannya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film, pada saat industri film Indonesia 'pingsan', Rano kemudian beralih ke sinetron.